September 13, 2011

Fakta, Rokok Lebih Berbahaya Daripada Ganja


Majalah New Scientist edisi 18 Februari melaporkan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang berbasis di Jenewa, di bawah tekanan politik, mengeluarkan sebuah laporan yang menegaskan bahwa ganja lebih aman daripada alkohol ataupun tembakau. Laporan itu, yang menjadi bagian dari ringkasan laporan WHO tentang Ganja (dirilis pada bulan Desember), dilaporkan dihapus di bawah tekanan dari US National Institute on Drug Abuse dan PBB Internasional Program Obat Kontrol, yang mengatakan kepada WHO bahwa dimasukkannya bagian itu akan "bermain ke tangan kelompok kampanye untuk melegalkan ganja."
Menurut New Scientist (yang salinan laporan bocor) penjelasan resmi mengenai pengecualian laporan tersebut adalah karena "keandalan dan pentingnya kesehatan masyarakat dari perbandingan itu seperti diragukan." Tapi New Scientist melaporkan bahwa orang dalam juga memberitahu mereka bahwa laporan itu ilmiah.
Kevin Zeese, Presiden Common Sense for Drug Policy Foundation, kepada The Week Online, mengatakan "Hanya bisnis seperti biasa untuk pembentukan perang narkoba. Sekali lagi mereka telah menunjukkan diri mereka takut kebenaran, sehingga menekannya. Penekanan yang informasi sebagai metode mempertahankan kebijakan yang tidak bertahan untuk kebenaran adalah taktik totaliter, rezim tidak demokratis. Bagi warga dari negara-negara bebas di dunia, bahkan bagi mereka yang tidak pernah memikirkan untuk rasional tentang di balik Perang Narkoba, taktik semacam ini harus menjadi peringatan bahwa ada sesuatu yang sangat keliru. "

Asap Ganja Jauh Lebih Sedikit Beresiko Kanker Daripada Asap Tembakau...

ScienceDaily (Oct. 19, 2005) – Asap dari ganja ternyata tidak memiliki resiko karsinogen sebesar asap tembakau. Pada ulasan sebuah artikel yang diterbitkan hari ini di Jurnal of Harm reduction, Dr. Melamed dari Universitas Colorado, Colrado Springs, USA, menulis bahwa walaupun asap ganja dan asap tembakau punya komposisi senyawa kimia yang sangat mirip, bukti menunjukkan bahwa efek mereka sangat berbeda dan asap ganja jauh lebih sedikit berefek karsinogen daripada efek dari asap tembakau.
Efek farmakologis dari asap tembakau dan ganja berbeda dalam berbagai hal, sebagian besar karena asap tembakau mengandung nikotin sementara asap ganja mengandung tetrahydrocannabinol (THC). Efek yang memicu kanker ditingkatkan oleh nikotin, sementara efek yang sama ini dikurangi dan dihambat oleh THC.
Asap tembakau dan ganja mengandung senyawa karsinogenik yang sama – dan tergantung pada bagian mana dari tanaman yang dihisap, asap ganja bisa mengandung lebih banyak senyawa ini – namun, dimana nikotin mengaktifkan senyawa karsinogenik ini, THC telah terbukti menghambat mereka pada sel-sel tikus. THC cenderung lebih memiliki efek protektif (melindungi) terhadap senyawa-senyawa karsinogen yang terdapat pada asap terhadap manusia juga, namun asap ganja tetaplah memiliki resiko karsinogen.
Sementara nikotin dan THC dapat bekerja pada jalur seluler yang berhubungan, mereka terikat pada reseptor yang berbeda untuk mengaktifkan jalur ini. Sel-sel pada jalur pernafasan dan paru-paru dilapisi dengan reseptro nikotin, namun tidak tampak memiliki reseptor THC. Ini menjelaskan kenapa menghisap asap ganja tidak berhubungan dengan kanker paru-paru, penyebab utama kematian dari merokok tembakau.
Ganja adalah obat-obatan dengan kategori kelas C di Amerika Serikat. Ganja telah dihubung-hubungkan dengan peningkatan resiko psikosis dan schizophrenia, pada sekelompok kecil dari individu yang memang rentan terhadapnya. Namun terdapat bukti-bukti yang terus bertambah bahwa ganja memiliki kegunaan medis yang penting dan bisa meningkatkan kondisi kehidupan dari pasien-pasien yang menderita berbagai macam jenis penyakit, termasuk multiple sclerosis, AIDS, Alzheimer dan Insomnia. Terlepas dari ini, pemerintah telah menunjukkan keengganan untuk melegalisasikan penggunaan ganja dalam kedokteran, dengan dasar bahwa resiko yang berkaitan dengan penggunaan ganja masih lebih besar daripada manfaatnya.
BioMed Central (2005, October 19). Cannabis Smoke Is Less Likely To Cause Cancer Than Tobacco Smoke. ScienceDaily. Retrieved May


No comments:

Post a Comment